Dbs China Forex Trading

DBS. Hidup, Pernapasan Asia DBS adalah grup layanan keuangan terkemuka di Asia, dengan lebih dari 280 cabang di 18 pasar. Kami berkantor pusat di Singapura, dengan kehadiran di Greater China, Asia Tenggara dan Asia Selatan. Sebagai bank yang lahir dan berkembang di Asia, kami memiliki posisi yang baik sebagai mitra Anda untuk menangkap peluang di seluruh wilayah. Kami mengundang Anda untuk menjadi bagian dari perjalanan kami untuk menjadi bank pilihan Asia untuk Asia baru. Berita Terbaru Asias Safest, Asias Best DBS berada di garis depan memanfaatkan teknologi digital untuk membentuk masa depan perbankan, dan dinobatkan sebagai Best Digital Bankrdquo oleh Euromoney. Bank juga telah diakui untuk kepemimpinannya di wilayah ini, telah diberikan ldquoAsiarsquos Best Bankrdquo oleh The Banker dan Euromoney, dan ldquoAsian Bank of the Yearrdquo oleh IFR Asia. Bank ini juga dinobatkan sebagai Bank LdquoSafest di Asiardquo oleh Global Finance selama delapan tahun berturut-turut dari tahun 2009 sampai 2016. Kami mendedikasikan kemajuan kami selama bertahun-tahun kepada setiap pelanggan dan karyawan kami di wilayah ini. Keyakinan Anda terhadap DBS mengilhami kita untuk terus memimpin jalan dan membentuk masa depan perbankan di Asia. Bank Terpercaya di Asia Bank Digital Terbaik Terbaik di Asia Pasifik Bank Asia Terbaik Terhubung dengan DBS Temukan cabang di dekat AndaOnline FX Trading DealOnline Book Transaksi FX dimanapun Anda berada melalui platform forex kelas dunia DBS Pesan transaksi valuta asing Anda melalui DBS DealOnline untuk mengakses FX dan forward rates hingga satu tahun di muka untuk mengelola eksposur dan melindungi risiko Anda. Log on ke DealOnline kapan saja, dimana saja untuk menyelesaikan transaksi sesuai keinginan Anda dan lindungi eksposur mata uang Anda dengan cepat dan efisien. Platform FX mutakhir kami menawarkan harga yang kompetitif, transparansi dan eksekusi yang efisien di lebih dari 20 mata uang. Dikenal luas untuk keahlian FX kami di seluruh Asia, DBS dinobatkan sebagai Best FX Bank di Singapura untuk tahun ke-6 berturut-turut di tahun 2013. Mengapa memilih DBS DealOnline Nikmati kemudahan satu login menggunakan token, username dan password yang sama untuk mengakses keduanya. DealOnline dan IDEAL TM. Platform perbankan online kami Memanfaatkan keahlian dan layanan pemenang penghargaan kami, yang menjadikan kami salah satu rumah FX terbaik di Asia. DBS dinobatkan sebagai Best FX Bank di Singapura untuk tahun ke-6 berturut-turut di tahun 2013 Nikmati salah satu penawaran yang paling kompetitif di USDSGD dan SGD yang terkait dengan persilangan di Singapura, karena posisi pasar terdepan DBSrsquo dan jaringan yang luas Menerima penawaran FX otomatis untuk Berbagai pasangan mata uang untuk transaksi hingga satu tahun Mengidentifikasi dan melakukan lindung nilai terhadap risiko potensial yang Anda hadapi saat melakukan bisnis di luar negeri dengan saran strategis dari tim penjualan penasehat perusahaan kami. Terinformasi mengenai perkembangan pasar terkini dengan wawasan dari lebih dari 100 analis riset DBS di Asia Kapan saya bisa memesan transaksi melalui DealOnline Anda bisa memesan transaksi melalui DealOnline dari jam 7 pagi sampai tengah malam, Senin sampai Jumat. Apa saja mata uang utama yang bisa saya perdagangan di DealOnline dapat mengutip lebih dari 40 pasangan mata uang termasuk USD, EUR, GBP, AUD, NZD, SGD, HKD, JPY, CHF amp CAD. Apakah ada biaya untuk menggunakan DealOnline No. Tidak ada biaya untuk menggunakan DealOnline. Bagaimana cara saya mempelajari lebih lanjut tentang DealOnline Silahkan hubungi kami di nomor 1800 222 2200 (jika yourquore di Singapura) atau 65 6222 2200 (jika Anda menelepon dari luar negeri) dan kami akan mengatur spesialis penasihat perusahaan untuk berbicara dengan Anda. Sebagai alternatif, cukup berbicara dengan manajer hubungan Anda. Standard Chartered (STAN. L) dan DBS Group Holdings Ltd (DBSM. SI) termasuk di antara tiga kreditur Bahwa bank sentral Chinas minggu lalu diskors dari melakukan beberapa bisnis valuta asing, tiga sumber dengan pengetahuan langsung kepada Reuters. Reuters melaporkan pada 30 Desember bahwa bank sentral Chinas telah menangguhkan Deutsche Bank (DBKGn. DE) dan dua kreditur lainnya melakukan sebagian bisnis valuta asing mereka sampai akhir Maret, Chinas menawar modal terakhir untuk melarikan diri dari negara tersebut dalam menghadapi Melemahnya yuan. Pemberitahuan yang dikirim ke bank tidak memberi alasan untuk penangguhan tersebut, namun sumber untuk 30 Desember mengatakan bahwa bank tersebut mungkin ditargetkan karena skala besar bisnis forex lintas-batas mereka. Seorang juru bicara Standard Chartered menolak berkomentar. Saat dihubungi Reuters pekan lalu, Deutsche Bank menolak berkomentar. Seorang juru bicara DBS menolak berkomentar. Bank sentral China tidak menanggapi permintaan komentar. Otoritas China mulai mengecat pasar valuta asing dengan cara yang biasa dilihat oleh pedagang mata uang, memungut pembayaran penalti untuk perdagangan agresif dan mendorong beberapa bank untuk menolak bisnis. Tidak jelas berapa lama suspensi untuk DBS Bank akan bertahan, namun Standard Chartered menghadapi larangan sampai akhir Maret, kata sumber tersebut. Salah satu sumber untuk keterlibatan Standard Chartered, yang berada di tengah restrukturisasi global, mengatakan bahwa bank tersebut telah meminta Peoples Bank of China untuk mempersingkat penangguhan tersebut, sementara sumber kedua mengatakan bahwa penangguhan tersebut hanya terkait dengan bisnis forex yang dilakukan dengan Bank luar negeri Standard Chartered membuat 720 juta dari perdagangan forex secara global pada paruh pertama tahun 2015, menurut laporan keuangan setengah tahunnya, setara dengan 8,5 persen dari total pendapatan pemberi pinjaman. (Tambahan pelaporan oleh Lawrence White di Hong Kong Mengedit oleh Lisa Jucca dan Mark Potter) UPDATE 1-Standard Chartered, DBS di antara bank-bank di China forex ban - sources Pekan lalu China menangguhkan 3 bank asing dari bisnis FX Standard Chartered, Deutsche Bank, DBS hit Oleh ban-sumber Larangan meluas sampai akhir Maret untuk beberapa bank StanChart telah meminta China untuk mempersingkat sumber daya suspensi (Menambahkan DBS) Oleh Engen Tham dan Saeed Azhar SHANGHAISINGAPORE, 7 Jan Standard Chartered dan DBS Group Holdings Ltd termasuk di antara tiga kreditur yang Bank sentral Chinas pekan lalu diskors dari melakukan beberapa bisnis valuta asing, tiga sumber dengan pengetahuan langsung mengatakan kepada Reuters. Reuters melaporkan pada 30 Desember bahwa bank sentral Chinas telah menangguhkan Deutsche Bank dan dua kreditur lainnya melakukan sebagian bisnis valuta asing mereka sampai akhir Maret, Chinas menawar modal terakhir untuk melarikan diri dari negara tersebut dalam menghadapi pelemahan yuan. Pemberitahuan yang dikirim ke bank tidak memberi alasan untuk penangguhan tersebut, namun sumber untuk 30 Desember mengatakan bahwa bank tersebut mungkin ditargetkan karena skala besar bisnis forex lintas-batas mereka. Seorang juru bicara Standard Chartered menolak berkomentar. Saat dihubungi Reuters pekan lalu, Deutsche Bank menolak berkomentar. Seorang juru bicara DBS menolak berkomentar. Bank sentral China tidak menanggapi permintaan komentar. Otoritas China mulai mengecat pasar valuta asing dengan cara yang biasa dilihat oleh pedagang mata uang, memungut pembayaran penalti untuk perdagangan agresif dan mendorong beberapa bank untuk menolak bisnis. Tidak jelas berapa lama suspensi untuk DBS Bank akan bertahan, namun Standard Chartered menghadapi larangan sampai akhir Maret, kata sumber tersebut. Salah satu sumber untuk keterlibatan Standard Chartered, yang berada di tengah restrukturisasi global, mengatakan bahwa bank tersebut telah meminta Peoples Bank of China untuk mempersingkat penangguhan tersebut, sementara sumber kedua mengatakan bahwa penangguhan tersebut hanya terkait dengan bisnis forex yang dilakukan dengan Bank luar negeri Standard Chartered membuat 720 juta dari perdagangan forex secara global pada paruh pertama tahun 2015, menurut laporan keuangan setengah tahunnya, setara dengan 8,5 persen dari total pendapatan pemberi pinjaman. (Laporan tambahan oleh Lawrence White di Hong Kong Mengedit oleh Lisa Jucca dan Mark Potter)